Melindungi Perempuan dari
Kanker yang Mematikan
Jakarta, 10 Oktober 2015 –
Pertarungan melawan Kanker Payudara telah menyentuh begitu banyak keluarga dan
hal ini mendorong Parkway Cancer Canter secara aktif menyebarkan informasi
mengenai penyakit ini kepada seluruh masyarakat. Dalam rangka Breast
Cancer Awareness Month – Oktober 2015, Parkway Cancer Center mengadakan
dua Dialog Kesehatan (Health Talk) bertajuk “Melindungi Perempuan dari Kanker yang
Mematikan” yang berlangsung di The Groove Suite Kuningan dan Harris Hotel
& Conventions Kelapa Gading pada 9 dan 10 Oktober 2015. Di kedua acara ini,
Parkway Cancer Center menghadirkan dua pembicara yaitu Dr. Khoo Kei Siong (pakar onkologi medis Gleneagles Hospital Singapore)
dan Dr. Lisa Wong (Pakar Ginekologi
Mount Elizabeth Hospital) untuk membahas mengenai berbagai hal terkait
Kanker Payudara dan kanker-kanker lainnya yang menyerang kaum perempuan seperti
Kanker Endometrium dan Kanker Serviks, serta pilihan pencegahan, pendeteksian
dini dan pilihan pengobatan yang tersedia saat ini.
Kanker Payudara adalah jenis kanker yang paling
umum diderita perempuan dan secara keseluruhan adalah kanker yang paling umum
kedua di seluruh dunia. Di Indonesia pun catatan Kementerian Kesehatan tahun
2014 menunjukan bahwa Kanker Payudara masih merupakan jenis kanker yang paling
banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi RS
(SIRS), jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker payudara masih
yang terbanyak yaitu mencapai 12.014 orang (28,7%). Selain itu, perempuan juga
masih dihantui berbagai jenis kanker, seperti Kanker Endometrium dan Kanker
Serviks. Sayangnya, upaya memerangi penyakit ini terhambat rendahnya kesadaran
dan pemahaman masyarakat mengenai kanker. Akibatnya hampir 70% penderita
ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Padahal, bila dideteksi sejak dini,
kanker bukan tidak mungkin bisa disembuhkan.
Di acara Health Talk tersebut, Senior Consultant and Deputy Medical
Director Parkway Cancer Center Dr. Khoo Kei Siong mengingatkan bahwa hingga
saat ini penyebab Kanker Payudara masih belum diketahui. “80-90% perempuan yang
menderita Kanker Payudara ternyata tidak memiliki sejarah di keluarganya dan
70% juga tidak memiliki faktor risiko, kemungkinan besar penyakit ini disebabkan
faktor genetis, hormonal dan lingkungan yang saling mempengaruhi. Hal ini
membuat setiap perempuan memiliki risiko terkena Kanker Payudara,” ungkap Dr.
Khoo Kei Siong.
Dr. Khoo Kei Siong lalu menjelaskan strategi
melawan Kanker Payudara yang meliputi empat hal, yaitu; Pencegahan, Deteksi
Dini, Pengurangan Kekambuhan dan Pengendalian Penyebaran Kanker (Metastasis). “Penting
diingat bahwa Kanker Payudara bukanlah vonis mati. Kabar baiknya adalah angka
kematian pun secara umum semakin menurun dari tahun ke tahun. Kemajuan
teknologi kedokteran kini juga mampu menawarkan berbagai pilihan yang bisa
dimanfaatkan masyarakat untuk menghindari risiko kematian akibat Kanker
Payudara,” terang Dr. Khoo Kei Siong.
Lebih jauh Dr Khoo Kei Siong juga menjelaskan
Kanker Payudara menjadi mematikan karena pertumbuhan metastasis yang tidak
dapat dikendalikan. “Saat ini tersedia opsi Systemic
Therapy yang mampu mengontrol metastasis, meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang kelangsungan hidup pasien. Intinya adalah mendapatkan penanganan yang tepat sejak awal terdeteksi penyakit ini
dan bersama kita bisa mengurangi kesedihan akibat penyakit ini di muka bumi,”
ungkap Dr. Khoo Kei Siong.
Di sesi selanjutnya Gynaecologist & Oncology Surgeon Mount Elizabeth Hospital Dr.
Lisa Wong menjelaskan jenis-jenis kanker lainnya yang biasanya menyerang kaum
hawa selain Kanker Payudara. “Kanker Endometrium dan Kanker Serviks adalah dua
jenis kanker yang juga kerap menghantui kaum perempuan dan setiap perempuan perlu
memahami bagaimana mencegah, mendeteksi dan pilihan pengobatannya,”ungkap Dr.
Lisa Wong.
Kanker Endometrium adalah jaringan atau selaput
rahim yang tumbuh di luar rahim. Padahal, seharusnya jaringan endometrium
melapisi dinding rahim. Kanker ini biasanya menyerang wanita yang berusia lebih
tua (di atas 50 tahun) dan faktor-faktor yang mempengaruhi biasanya; obesitas,
terapi hormon, diabetes, hipertensi dan hiperlipidemia (kolesterol/trigliserida
tinggi). Gejalanya meliputi pendarahan abnormal di bagian kelamin, pendarahan
sesudah menopause, pendarahan di antara menstruasi, nyeri pangkal pinggul,
abdomen akut, massa pelvis dan pressure
symptoms.
“Beberapa cara untuk mendeteksi kanker jenis ini adalah
histeroskopi, histeroskopi tanpa jahitan dan endometrial sampling, CT Scan Abdomen/ Pelvis, MRI, dan Pet CT
scan. Sedangkan pilihan pengobatan yang tersedia saat ini meliputi operasi
pembedahan, radiotherapy, terapi hormon dan kemoterapi,” jelas Dr. Lisa Wong
Selanjutnya Dr. Lisa Wong menjelaskan juga
mengenai Kanker Serviks yang 99% disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV) dan risikonya lebih besar pada wanita yang telah berhubungan seks
di usia terlalu muda, berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan pasangan
yang memiliki risiko tinggi, merokok dan Immunosuppression seperti HIV
dan obat-obatan Steroid. “Kanker Serviks dapat dicegah dengan melakukan Pap
Smear secara regular dan vaksinasi HPV,” ungkap Dr. Lisa Wong.
Hal menarik dari pembahasan Dr.
Lisa Wong adalah teknik pembedahan yang kini tersedia untuk pengobatan kedua
kanker ginekologis ini. “Teknologi kedokteran semakin modern dan canggih
memberikan harapan bagi para perempuan untuk menemukan solusi dari
penyakit-penyakit mematikan seperti Kanker Endometrium dan Kanker Serviks. Selain
pembedahan terbuka yang konvensional, pengobatan penyakit ini juga bisa
dilakukan dengan Laparoscopic Surgery dan lebih maju lagi dengan
Robotic Surgery,” jelas Dr. Lisa Wong
Laparoscopic Surgery sebagai teknik pembedahan modern akan meninggalkan jahitan yang lebih
kecil, kehilangan darah lebih sedikit, penyembuhan lebih cepat dan masa
perawatan di rumah sakit yang lebih pendek. Sedangkan Robotic Surgery
adalah upaya pembedahan Laparoskopik dengan bantuan robot.
“Pada akhirnya, upaya kita untuk
mengurangi jumlah penderita kanker sangat bergantung pada kemauan kita untuk
menyebarkan kesadaran dan berbagai informasi mengenai kanker kepada
sebanyak-banyaknya perempuan, sehingga setiap orang paham apa yang harus dilakukan
dan kemana harus pergi jika terdeteksi menderita kanker-kanker mematikan yang
menyerang perempuan,” tutup Dr. Khoo Kei Siong
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar