Bandung.Swara Wanita.
Anggota DPRD Jawa Barat, Ali Hasan menilai saat ini APBD rawan
disalahgunakan untuk kepentingan politik oleh kepala daerah yang maju
kembali dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Penyelewengan APBD ini
bisa dilakukan untuk modal politik agar bisa kembali menjadi kepala
daerah.
"Terdapat berbagai modus politik yang biasa dilakukan kepala daerah dengan menggunakan APBD," kata Ali, Minggu (11/10/2015).
Dia
mengatakan, pemberian dana bantuan sosial dan hibah menjadi cara yang
paling banyak digunakan oleh kepala daerah untuk berkampanye.
Dana
tersebut dialirkan kepala daerah ke kantong-kantong masyarakat untuk
menarik simpati pemilih. "Bahkan ada yang sengaja dibuatkan dulu
koperasinya agar nanti bisa menerima bantuan," ucapnya.
Ali
menilai, penyalahgunaan dana negara untuk kepentingan politik pun
dilakukan melalui program kesehatan dan pendidikan yang cenderung
dibuat-buat dan mendadak. Sehingga, program tersebut tidak sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas pembangunan.
Maka dari itu, Ali meminta
Pemerintah Provinsi Jabar agar lebih selektif dalam menyetujui bantuan
keuangan yang diusulkan pemerintah kabupaten/kota.
Saat ini, kata
Ali, tengah dibahas Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara 2016. "Saya minta agar lebih hati-hati dalam menerima usulan
bantuan daerah. Karena rawan digunakan untuk kepentingan politik," kata
Ali.
Menurutnya, pengawasan dan penyeleksian ketat terhadap
program bantuan yang diusulkan daerah ini sangat penting untuk
menyelamatkan APBD Jabar. "Apalagi tahun 2017 kan ada pilkada serentak
lagi," pungkasnya.(die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar