Babak Big Eight Kuras Emosi dan Tenaga
IPH Surabaya Berpeluang Kawinkan Gelar
JAKARTA,
10 Oktober 2015 - Pertandingan menarik tersaji di babak big eight Loop
3X3 Competition National Championship 2015 di Atrium Gandaria City
Jakarta pada 10 Oktober 2015. Di antara yang berhasil melaju ke babak
semifinal ada tim putra dan putri SMA IPH Surabaya. Selain itu ada
tim-tim debutan yang juga lolos dengan kerja keras. Misalnya tim putri
SMA Diponegoro Blitar dan tim putra SMAN 71 Jakarta.
Sangat
melelahkan. Itulah kesimpulan dari laga tim putri IPH Surabaya melawan
SMA 1 PSKD Jakarta. Para pemain kedua tim harus jatuh bangun berulang
kali dalam laga krusial tersebut. Sejak menit awal sampai akhir, kejar
mengejar poin terus terjadi. Kedua tim gantian dalam memimpin.
Selisihnya tak pernah lebih dari dua poin. Hingga akhirnya kedudukan
tertahan 12 di laga menyisakan satu menit.
Waktu
60 detik terakhir itu menguras tenaga para pemain. Tak jarang ada yang
harus terhempas dalam perebutan bola. Penonton benar-benar terbius oleh
menyaksikan perjuangan kedua tim yang sangat sengit. Waktu berakhir,
skor tak berubah. Wasit harus menentukan pemenang dengan sudden death.
Inilah puncak ketegangan di lapangan yang mengusar emosi dan tenaga para
pemaib kedua tim.
IPH
Surabaya berhasil menyetak 1 poin lebih dulu saat laga sudden death
berjalan. Itu justru memantik semangat para pemain SMA 1 PSKD Jakarta.
Kedua tim kemudian sama-sama makin agresif. Namun, waktu menguras tenaga
mereka. Setelah laga berjalan hampir 5 menit, fisik semua kondisi
pemain mulai turun. Pemain IPH Surabaya, Dieta Farina lalu membuat
kejutan. Bermodal keyakinan dia berhasil menceploskan bola dengan
lemparan jauh yang bernilai 2 angka.
Dia
langsung menangis dan menutup wajahnya. Dieta langsung mendapat pelukan
teman-temannya, Merinda Degita, Devy Kartika, dan Marsilia Widya.
Mereka semua menangis terharu saat merayakan kemenangan.
“Sebenarnya
skenario pelatih tidak seperti itu. Lemparan jarak jauh tadi atas
inisiatif saya. Karena saya punya keyakinan karena kami semua sudah
lelah tadi,” beber Dieta dengan mata berkaca-kaca ketika diwawancarai.
Seperti
halnya Dieta, Roziah, pemain SMA Diponegoro Blitar juga menjadi
pahlawan di babak sudden death. Tim itu juga menghadapi lawan yang
tangguh di babak big eight yakni, SMA Karang Turi Semarang. Skor akhir
laga itu 11 sama hingga 10 menit berakhir.
Tak
butuh waktu lama, begitu memegang bola di detik pertama sudden death,
dengan penuh keyakinan Roziah melepaskan tembakan dari luar garis dan
masuk! Wasit langsung membunyikan peluit tanda kemenangan SMA
Diponegoro. Tembakan mengejutkan itu membuat para pemain SMA Karang Turi
menangis.
“Saya
pikir di babak sudden death itu mainnya harus yakin. Kan itu
cepat-cepatan mendapat 2 angka untuk menentukan pemenang. Jadi saya
coba. Saya senang kami menang,” beber Roziah, pemain SMA Diponegoro
Blitar yang didampingi tiga rekannya Siti Nur Khotimah, Rita Panasari,
dan Dena Retnadia saat diwawancarai.
Kemenangan
itu membanggakan, sebab timnya baru sekali ini lolos ke putaran final
nasional. Apalagi tim SMA Karang Turi lebih berpengalaman dan dikenal
kuat.
Debutan
lain yang berhasil melaju ke semifinal adalah tim putra SMAN 71
Jakarta. Di babak big eight, tim besutan Addy Mulyadi itu mengalahkan
tim SMA Theresiana Semarang dengan skor 13 - 8. Tim itu sejauh ini
mendapat dukungan dan pelatihan yang baik. Addy Mulyadi sangat ketat
dalam mengawasi pemain-pemainnya.
"Tidak boleh cepat puas dan terlalu percaya diri. Di lapangan mereka harus menjaga konsentrasi dengan baik," ucap Addy.
Sementara
itu, kemenangan tim putri IPH Surabaya diikuti oleh tim putranya. Tim
itu dengan mudah menumbangkan tim SMA 1 Sukabumi. Skornya pun telak, 21 -
2. Dengan demikian, IPH Surabaya berpeluang mengawinkan gelar.
Namun
pelatih Ateng Sugijanto tak mau berpikir terlalu jauh. Dia nampak lebih
memilih untuk terus mengoreksi kekurangan timnya dalam bermain. "Secara
kualitas tim kami tahun lalu lebih bagus dari yang sekarang. Sedangkan
sekarang kualitas tim-tim lain tidak ada yang jelek," katanya.
Tim
putra IPH Surabaya menjadi satu-satunya yang meriah kemenangan telak.
Partai-partai lain berakhir dengan skor tipis. Umumnya poin berselisih 1
sampai 2 angka saja. Empat tim putri yang lolos semifinal adalah SMAN 8
Jakarta, SMA Diponegoro Blitar, SMA IPH Surabaya dan SMA Tri Tunggal
Semarang.
Sementara,
tim putra yang lolos ke semifinal adalah SMAN 17 Surabaya, SMA IPH
Surabaya, SMAN 71 Jakarta, dan UPH College Tangerang. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar