Bandung.Swara Wanita.
Komisi III DPRD Jabar, awal tahun
2016 mulai mengevaluasi beberapa BUMD, diantaranya kinerja BUMD BIJB. Hal
tersebut, dipaparkan ketua Komisi III DPRD Jabar, Edi Permadi Boy, dalam
keterangannya kepada wartawan, Kamis (11/2).
Menurut Edi, hal yang dievaluasi dan
sekaligus yang dipertanyakan kalangan Komisi III DPRD Jabar diantaranya perihal
penyertaan dana dari APBN sebesar Rp.2,1 triliun. Dari penjelasan pihak BIJB,
dana tersebut jika nanti diterima akan dialokasikan untuk mendanai penuntasan
pembangunan sisi darat bandara.
Namun, dari laporan BIJB dana
tersebut belum diterima. Jenis dana yang diberikan belum bentuknya belum tahu
apa dalam bentuk bantuan hibah atau dana tersebut dikelola langsung oleh
Pemerintah Pusat.
Jika nanti dana tersebut
diluncurkan, harapan Komisi III DPRD Jabar peran pemerintah di daerah dalam hal
ini Pemprov. Jabar dalam pengelolaan bandara tetap dilibatkan mengingat sudah
adanya bantuan dari APBD Provinsi Jabar untuk mendanai beberapa tahapan
pekerjaan untuk terwujudnya bandara internasional yang berlokasi di kabupaten
Majalengka.
Tentunya, dengan adanya bantuan dana
dari APBN, rencana obligasi daerah yang dialokasikan sebesar Rp. 4 triliun
tidak jadi diluncurkan.
Di sisi lain, berdasarkan pertemuan
dengan BIJB Komisi III DPRD Jabar dengan mempertimbangkan kinerja pekerjaan
yang sudah dicapai di tahun 2015, untuk tahapan pekerjaan di tahun 2016 yaitu
pembangunan aerocity optimis dapat tercapai.(die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar