Bandung.SwaraWanita
Puluhan
mahasiswa Akademi Rekam Medis dan Administrasi Kesehatan (APIKES) mendesak
pembenahahan sistem belajar. Pasalnya, tenaga pengajar dikampus tersebut tidak
sesuai dengan jalur pendidikan maupun latar belakang pendidikan. Sehingga
dikhawatirkan materi yang diberikan tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hal itu diungkapkan perwakilan mahasiswa saat beraudiensi dengan Komisi V DPRD
Jawa Barat.Anggota Komisi V DPRD Jabar, dr. Ikhwan Fauzi mengatakan, berkaitan
dengan kompetensi tenaga pengajar yang tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikan, pihaknya akan memanggil pengurus Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta
(Kopertis) setempat untuk dapat menjelaskan persoalan internal tersebut.“Kami
akan memanggil Kopertis untuk menjelaskan tentang ini, tentu saja ini harus
kita luruskan agar tidak ada penimpangan dalam metodologi pembelajaran,” ujar
Ikhwan di DPRD Jabar, Jalan Diponegoro no. 27, Kota Bandung, Senin
(22/02/2016).Kendati demikian, kata dia, diharapkan para mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan tidak terganggu dengan adanya persoalan yang dihadapi.
Persoalan internal manajemen kampus bukan tanggung jawab dari para mahasiswa.
Sehingga pihaknya akan mengkoordinasikan dengan pihak kopertis.Kegiatan belajar
mengajarnya jangan sampai terganggu, sesuaikan saja dengan tanggung jawab
sebagai mahasiswa,” katanya.Lebih jauh dr.Iwan mengatakan Dedikasi kalau
judulnya dunia pendidikan dimana Jawa
Barat, karena bandung sebagai kota
pendidikan karena banyaknya perguruan tinggi , apalagi yang sedang booming dalam
ekonomi katakanlah fakultas kedokteran , masuk fakultas kedokteran butuh dan ratusan
juta rupiah , seperti tambang emas, maka banyak kampus berlomba-lomba
mengeluarkan fakultas kedokteran , kedua kualitas , sekarang banyak yang
lulusan S2 dan S3 , bicara Bahasa Inggris aza belepotan , kalau lulusan S3 minimal menguasai 500 , S2
Toeflnya 150 maka sekarang S3 pakai jurnal aktif, maka mereka mencari jurnal
inggris abal-abal supaya membuktikan dia ujian reservasi.Banyak Dokter
abal-abal.Disdik sebagai pengayomnya, kita kordinasi supaya kopertis merespon ,
ini audensi para mahasiswa ke dewan
jabar untuk menekan ke disdik, kordinasi dengan disdik jabar supaya mengontek
ke kopertis , Tapi mereka-mereka tidak
direspon, harusnya dewan harus merespon sama , setelah ke kopertis diperhatikan.Kita perlu sumber daya manusia
sebagai tenaga pendidik dan sumber daya modal. Dengan 3 M yaitu modal , ma,
management, banyaknya managementnya berantakan ujarnya. (difa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar