Minggu, 21 Februari 2016

Drs. Hengky Kurniadi, SH.MH : Kita Jangan Takut Menghadapi MEA








Bandung.Swara Wanita.

Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk meningkatkan perekonomian kawasan. Harapannya ialah adanya kemampuan anggota ASEAN mengatasi gejolakkrisis seperti yang terjadi sejak tahun 1997-1998.selain itu , MEA juga mempersiapkan anggotanya untuk mampu berintegritas terhadap perekomian global.Ada empat hal yang menjadi fokus MEA pertama , negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi sebuah kesatuan pasar dan basis produksi , yang akan membuat arus barang , jasa, investasi , tenaga kerja dan modal dalam jumlah yang besar, terintegrasi tanpa hambatan dari satu negara ke negara lainnya.Kedua , menjadi kawasan ekonomi yang memerlukan kebijakan yang meliputi competition policy consumer protrction, intellectual property rights (PR), taxation, dan E-Commerce, ketiga MEA sebagai kawasan perkembangan  ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan  pada usaha kecil menengah (UKM) keempat, MEA akan ditegritasikan secara penuh terhadap perekonomian global, dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan kordinasi terhadap negara-negara anggota.Hal ini diungkapkan oleh Drs. Hengky Kurniadi, SH.MH , Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan  usai memberikan paparannya  dalam seminar  di acara Perayaan Cap Go Meh  yang diadakan oleh Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI ) Jawa Barat beserta  Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPITi) Bandung, di Queen Legend Restaurant, Sabtu (20/2/2016). Lebih lanjut Politisi PDI Perjungan ini mengatakan MEA tak hanya mencipatakan peluang ekonomi seperti yang diharapkan , tapi juga tantangan .Ada sejumlah faktor yang wajib diperhatikan dalam kerjasama Internasional, diantaranya sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi , modal dan budaya.Menarik untuk disimak soal sumber daya manusia .Peringkat daya saing 2015-2016, Indonesia diposisi 37 dari 140 negara, di bawah Singapura, Malaysia juga Thailand.Faktor yang menentukan daya saing, menurut kajian Kementerian Perindustrian RI , selain soal suku bunga  bank dan tariff pajak, juga masalah produktivitas  tenaga kerja.Maslah utama Indonesia maslah ketenagakerjaan. Pertama , maslah pengganguran yang masih tinggi, kedua tenaga kerja potensial yang akan terkena dampak MEA, jika daya saing mereka rendah .Setidaknya ada 8(delapan) profesi yang dibuka (free of skill labour) yaitu insinyur, arsitek, perawat, tenaga survey, tenaga pariwisata, praktis medis, dokter gigi dan akuntan .Dibukanya 8 profesi tersebut untuk orang asing meningkat pengangguran dari kalangan terdidik  ujarnya.(Diah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar