Bandung.Swara Wanita.
Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk meningkatkan
perekonomian kawasan. Harapannya ialah adanya kemampuan anggota ASEAN mengatasi
gejolakkrisis seperti yang terjadi sejak tahun 1997-1998.selain itu , MEA juga
mempersiapkan anggotanya untuk mampu berintegritas terhadap perekomian global.Ada
empat hal yang menjadi fokus MEA pertama , negara-negara di kawasan Asia
Tenggara menjadi sebuah kesatuan pasar dan basis produksi , yang akan membuat
arus barang , jasa, investasi , tenaga kerja dan modal dalam jumlah yang besar,
terintegrasi tanpa hambatan dari satu negara ke negara lainnya.Kedua , menjadi
kawasan ekonomi yang memerlukan kebijakan yang meliputi competition policy
consumer protrction, intellectual property rights (PR), taxation, dan
E-Commerce, ketiga MEA sebagai kawasan perkembangan ekonomi yang merata, dengan
memprioritaskan pada usaha kecil
menengah (UKM) keempat, MEA akan ditegritasikan secara penuh terhadap
perekonomian global, dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan
kordinasi terhadap negara-negara anggota.Hal ini diungkapkan oleh Drs. Hengky
Kurniadi, SH.MH , Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan usai memberikan paparannya dalam seminar
di acara Perayaan Cap Go Meh yang
diadakan oleh Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI ) Jawa Barat beserta Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok
(PPITi) Bandung, di Queen Legend Restaurant, Sabtu (20/2/2016). Lebih lanjut
Politisi PDI Perjungan ini mengatakan MEA tak hanya mencipatakan peluang
ekonomi seperti yang diharapkan , tapi juga tantangan .Ada sejumlah faktor yang
wajib diperhatikan dalam kerjasama Internasional, diantaranya sumber daya
manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi , modal dan
budaya.Menarik untuk disimak soal sumber daya manusia .Peringkat daya saing
2015-2016, Indonesia diposisi 37 dari 140 negara, di bawah Singapura, Malaysia
juga Thailand.Faktor yang menentukan daya saing, menurut kajian Kementerian
Perindustrian RI , selain soal suku bunga
bank dan tariff pajak, juga masalah produktivitas tenaga kerja.Maslah utama Indonesia maslah
ketenagakerjaan. Pertama , maslah pengganguran yang masih tinggi, kedua tenaga
kerja potensial yang akan terkena dampak MEA, jika daya saing mereka rendah
.Setidaknya ada 8(delapan) profesi yang dibuka (free of skill labour) yaitu insinyur,
arsitek, perawat, tenaga survey, tenaga pariwisata, praktis medis, dokter gigi
dan akuntan .Dibukanya 8 profesi tersebut untuk orang asing meningkat pengangguran
dari kalangan terdidik ujarnya.(Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar