Bandung.Swara
Wanita.
Perkembangan
terkini kondisi perusahaan yang beroperasi di Jabar dengan belum pulihnya
pelemahan nilai tukar Rupiah atas Dollar.Telah menyebabkan perusahaan yang
beroperasi mengalami Kerepotan karena dihadapkan pada pilihan yaitu survive
perusahaan namun disisi lain, perusahaan harus tetap berjuang untuk mengejar
untung/laba yang tinggi.Dengan kondisi tersebut, harapannya perusahaan tidak
langsung membuat kebijakan PHK untuk karyawan. Hal demikian, dikemukakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Hening
Widiatmoko dalam keterangannya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.Menurut
Hening, perusahaan saat ini ada juga yang mengalami kesulitan yaitu kesulitan
menjual produk karena produk yang dibut tidak kompetitor. Kondisi ini, tidak
akan terjadi bagi perusahaan yang sudah mempunyai manajemen bagus.Bagi
perusahaan yang mengalami kesulitan karena kurang lakunya produk dipasaran,
sebaiknya karyawan dirumahkan sementara waktu, sambil menunggu perbaikan
order. Jika PHK langsung dilakukan, untuk perusahaan sulit untuk kembali
merekrut naker yang mempunyai kualifikasi keahlian yang dituntut
perusahaan.Untuk perusahaan dengan kondisi seperti ini, PHK diharapkan
merupakan pilihan paling akhir. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang minim,
sambung Hening solusi yang digunakan perusahaan bervariasi.Untuk model PHK saja
modelnya bisa relokasi yaitu memindahkan perusahaan ke daerah lain dengan gaji
karyawan yang lebih kecil. Solusi ini, dinilai lebih baik daripadi perusahaan
tersebut menutup seluruh kegiatan perusahannya. (Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar