Bandung.Swara Wanita.
Sekolah Siaga Kependududkan (SSK) merupakan wadah yang memang akan kita coba kordinasikan
sebagai kegiataan program keluarga
berencana yg berkaitan khususnya dengan
masalah kependudukan .Sekolah Siaga
Kependudukan (SSK) suatu wadah model yang
pertama di Jawa barat yang berasal dari Cisolok Kabupaten Sukabumi. Kita akan
sosialisasikan / uji coba di 118 sekolah
di Jawa Barat.Dengan sasaran
langsung SSK adalah para remaja.Sebagai
obyek adalah remaja dan subyeknya guru dengan kordinasi sekolah dan kerjasam adengan
dinas terkait.Sekarang ini sudah ada 4 Kabupaten baik dalam sosialisasi SSK.
ujar Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Barat Drs Sugilar. Sekolah Siaga
Kependudukan (SKK) adalah sekolah yang
mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan KB ke dalam beberapa mata
pelajaran, dimana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu
sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi keluarga
berencana ujar Drs.Sugilar. Program SSK bersifat Gradual meliputi beberapa
bidang studi sesuai dengan pokok bahasan pada mata pelajaran tersebut, sehingga
akan terus menerus mengalami pengembangan, Program SSK ini bersifat konsisten
terus dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok bahasan yang berhubungan
dengan kependudukan tetap ada dalam kurikulum.Program SSK berbasisi kurikulum Nasional
tidak ada perbedaan karakteristik baik secara geografis maupun administratif.
Jawa Barat menyumbang kontribusi terbesar jumlah penduduk Indonesia kurang
lebih 46 jumlah jiwa, komposisi penduduk usia produktif mencapai 69,3 % peluang
yang harus dimanfaatkan /Bonus Demografi.Remaja masih menghadapi berbagai
permasalahan Triad KRR. Sebanyak 11 juta
penduduk Jabar terdiri dari kaum remaja (usia15-24
tahun).Konsentrasi BKKBN memberikan pemahaman untuk menurunkan angka penurunan kelahiran, menikah dan wawasan
tentang kependudukan.Dampak kependudukan yang semakin meningkat yaitu berdampak pada masalah pendidikan,
kesehatan, lingkungan dan transportasi. Diharapkan agar semua penerus bangsa
perlu diberi pemahaman wawasan-wawasan tentang persoalan-persoalan kependudukan
ujarnya. (Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar