Rabu, 09 September 2015

BKKBN SOSIALISASIKAN SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN (SSK)





Bandung.Swara Wanita.
Sekolah Siaga Kependududkan (SSK) merupakan  wadah yang memang akan kita coba kordinasikan sebagai  kegiataan program keluarga berencana  yg berkaitan khususnya dengan masalah  kependudukan .Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) suatu wadah  model yang pertama di Jawa barat yang berasal dari Cisolok Kabupaten Sukabumi. Kita akan sosialisasikan / uji coba di 118 sekolah  di Jawa Barat.Dengan  sasaran langsung SSK adalah  para remaja.Sebagai obyek adalah remaja dan subyeknya guru dengan kordinasi sekolah dan kerjasam adengan dinas terkait.Sekarang ini sudah ada 4 Kabupaten baik dalam sosialisasi SSK. ujar Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Barat Drs Sugilar. Sekolah Siaga Kependudukan  (SKK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan KB ke dalam beberapa mata pelajaran, dimana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi keluarga berencana ujar Drs.Sugilar. Program SSK bersifat Gradual meliputi beberapa bidang studi sesuai dengan pokok bahasan pada mata pelajaran tersebut, sehingga akan terus menerus mengalami pengembangan, Program SSK ini bersifat konsisten terus dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok bahasan yang berhubungan dengan kependudukan tetap ada dalam kurikulum.Program SSK berbasisi kurikulum Nasional tidak ada perbedaan karakteristik baik secara geografis maupun administratif. Jawa Barat menyumbang kontribusi terbesar jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 46 jumlah jiwa, komposisi penduduk usia produktif mencapai 69,3 % peluang yang harus dimanfaatkan /Bonus Demografi.Remaja masih menghadapi berbagai permasalahan  Triad KRR. Sebanyak 11 juta penduduk Jabar terdiri dari kaum remaja  (usia15-24 tahun).Konsentrasi BKKBN memberikan pemahaman untuk menurunkan angka  penurunan kelahiran, menikah dan wawasan tentang kependudukan.Dampak kependudukan yang semakin meningkat  yaitu berdampak pada masalah pendidikan, kesehatan, lingkungan dan transportasi. Diharapkan agar semua penerus bangsa perlu diberi pemahaman wawasan-wawasan tentang persoalan-persoalan kependudukan ujarnya. (Diah)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar