Bandung.SwaraWanita
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra, H. Daddy
Rohanady mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini, kalangan DPRD Jabar
tengah membahas RAPBD Perubahan 2015. Dalam pembahasan RAPBD Perubahan,
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Jabar menurunkan PAD dari
semula target sebesar Rp.15,851 triliun menjadi Rp.15,415 triliun atau
berkurang sebesar Rp. Rp.436 miliar. Menurut Daddy Rohanady penurunan target
PAD ini, berdasarkan penjelasan dari TAPD karena ada penurunan dari sektor
Pajak Kendaran Bermotor dan Biaya Balik Nama serta adanya KendaraanTidak
Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) mencapai sekitar Rp,36 trilyun karena menurunnya
kondisi perekonomian. Sementara, untuk penerimaan pajak lainnya
meningkat, diantara dari penerimaan pajak rokok naik mencapai 33,66 persen.
Sehingga penurunan hanya sebesar Rp.436 milliar.Seharusnya penurunan target PAD
tidak perlu terjadi, andai saja pihak eksekutif melakukan trobosan, seperti
mengotimalkan peran Dispenda (SAMSAT), meningkatkan kinerja BUMD. Karena
dari sekian banyak BUMD Jabar yang setiap tahun menerima penyertaan modal cukup
besar dari APBD tetapi dari sisi deviden yang masuk PAD masih jauh dari
yang diharapkan, kata Daddy Rohanady kepada Swara Jabbar. saat ditemui diruang
Kerja Komisi IV DPRD Jabar, Selasa (15/9). Daddy mengatakan, dalam rapat
anggaran pihak manajemen BUMD kerapkali berkelit bahwa BUMD tidak untuk mencari
uang/ deviden, ini tidak benar juga. Karena BUMD itu dibentuk ada dua tujuan,
satu memang untuk mencari deviden dan kedua sebagai public service yaitu
penyediaan lapangan pekerjaan. Untuk itu, perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi yang cukup ketat, jangan sampai ada penyertaan modal terus tapi
deviden sangat kecil yang disetor oleh BUMD sebagai deviden. “ Kan logikanya,
semakin besar penyertaan modal yang disetor tentunya diharapkan peningkatan
deviden bagi PAD”, tegasnya.Adapun soal penambahan anggaran dalam RAPBD
Perubahan, khususna sector infrastruktur selaku mitra Komisi IV, yang terbesar
itu untuk pembelihan lahan bagi BIJB Kertajati yang nilainya mencapai Rp.133
Miliar adanya di Dishub. Kedua, untuk Jalan, terutama untuk pelebaran jalan
menuju Venue dan Stadion Si Jalak Harupat sebagai opening ceremony
PON XIX dan Peparnas XV/2016, ujar Daddy yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD
Jabar. Selain itu, dalam kerja Panggar DPRD Jabar dengan Disorda Jabar dan KONI
Jabar, ada usulan sebesar Rp. 80 miliar, untuk pembinaan Atlet PON &
Peparnas Jabar sampai bulan Maret 2016. Padahal aturan pengganggaran
tidak boleh melebihi tahun anggaran. Untuk itu, kita minta agar dianggarakan
sampai Desember saja. Tapi konsekwensinya, ada didewan yaitu APBD Murni
2016 harus diketok palu pada November 2015. Sehingga pada Januari, KONI sudah
mendapatkan uang untuk kebutuhan pembinaan atlet, jelasnya. (Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar