Bandung.Swara Wanita.
Pemprov Jabar merasa diuntungkan
dengan diambilalihnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati oleh
pemerintah pusat. Selain tidak lagi memikirkan modal, pembangunan infrastruktur
penunjang bandara terbesar di Indonesia itu juga penyelesaiannya bisa
dipercepat.
"(BIJB) diambil pusat, justru melebihi ekspektasi (perkiraan) kita. Kita sih terima kasih ke pemerintah pusat, kita nyari 1,6 triliun, dikasih 2,1 triliun," kata Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher), kepada wartawan, di Gedung Sate, Bandung, Senin (18/1).
Anggaran itu, kata Aher, untuk membiayai Air Trafic Control (ATC) dan landasan (runway). Pengambilalihan ditegaskan Presiden RI Joko Widodo saat memantau langsung pembangunan BIJB pekan lalu. Pembangunan sisi udara dan darat bandara, akan digarap Kementerian Perhubungan.
"Panjang runwaynya 3.000 meter, sudah selesai 2.500 meter, tinggal 500 meter lagi. Lebarnya 60 meter, ini runway paling lebar di antara bandara yang ada," katanya.
Pemprov Jabar sendiri tahun ini sudah menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk membebaskan sisa lahan 800 hektare. Secara keseluruhan lahan yang dibutuhkan seluas 1.800 hektare dan baru dibebaskan 1.000 hektare.
"Targetnya 2017 sudah beroperasi, paling lambat selisih tiga bulan lah, di awal 2018," katanya.(Diah)
"(BIJB) diambil pusat, justru melebihi ekspektasi (perkiraan) kita. Kita sih terima kasih ke pemerintah pusat, kita nyari 1,6 triliun, dikasih 2,1 triliun," kata Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher), kepada wartawan, di Gedung Sate, Bandung, Senin (18/1).
Anggaran itu, kata Aher, untuk membiayai Air Trafic Control (ATC) dan landasan (runway). Pengambilalihan ditegaskan Presiden RI Joko Widodo saat memantau langsung pembangunan BIJB pekan lalu. Pembangunan sisi udara dan darat bandara, akan digarap Kementerian Perhubungan.
"Panjang runwaynya 3.000 meter, sudah selesai 2.500 meter, tinggal 500 meter lagi. Lebarnya 60 meter, ini runway paling lebar di antara bandara yang ada," katanya.
Pemprov Jabar sendiri tahun ini sudah menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk membebaskan sisa lahan 800 hektare. Secara keseluruhan lahan yang dibutuhkan seluas 1.800 hektare dan baru dibebaskan 1.000 hektare.
"Targetnya 2017 sudah beroperasi, paling lambat selisih tiga bulan lah, di awal 2018," katanya.(Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar