Senin, 25 April 2016

KPP JAWA BARAT PERJUANGAKAN LANSIA





Bandung.Swara Wanita.

Di tengah kesibukan berbagai rutinitas sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jawa Barat. Kiprah Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Jawa Barat  yang di ketuai oleh Dra. Hj. Lina Ruslinawati, beserta para anggotanya telah menunjukan kepedulian sosial yang  sangat tinggi ,  hal ini  dibuktikan dengan  mengadakan bakti sosial ke Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi Jl. Sancang No 2 Bandung. Senin (25/4/2016).Kunjungan KPP Jawa Barat ini selain untuk memperingati hari Kartini, juga untuk bersilaturahmi antara KPP Jawa Barat dengan para pengurus Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi serta para Penghuni Panti  yang semuanya Lanjut Usia,(Lansia).Dalam acara tersebut para pengurus Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi merasa sangat senang atas kedatangan KPP Jawa Barat, karena menjadikan  “Ajang Curhat “ berbagai persoalan yang dihadapi selama ini. Sungguh ironis ternyata sudah dua tahun ini tidak ada perhatian Pemerintah Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak mengalokasikan anggaran sejak tahun 2014 dan 2016, karena dianggap tidak tepat perentukannya..Dengan tidak adanya anggaran bantuan langsung untuk Lanjut Usia, membuat pihaknya cukup prihatin dengan tidak adanya bantuan langsung yang ditujukan kepada masyarakat lanjut usia dari pemerintah daerah padahal masyarakat seperti juga harus menjadi perhatian pemerintah. "Kami dari KPP Jawa Barat akan mencoba merumuskan masalah ini bersama dengan anggota DPRD Provinsi lainnya, saya akan memperjuangkan agar lansia ini bisa mendapat bantuan langsung," ujar Ketua KPP Jawa Barat Dra.Hj.Lina Ruslinawati, Lebih lanjut Lina mengatakan meskipun demikian, panti jompo yang menampung lanjut usia ini masih tetap bisa berjalan dengan dana yang mereka kumpulkan dari donatur dan masyarakat yang memang memberikan perhatian terhadap lansia di panti tersebut. "Kedatangan kami ini juga untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di panti jompo, bukan hanya itu kami juga memberikan bantuan kepada mereka sebagai bentuk kepedulian kami," ujarnya. KPP Jawa Barat akan segera mengambil sikap secara tegas agar pemerintah provinsi Jawa Barat bisa mengalokasikan anggaran khusus bagi lanjut usia terutama  yang tidak mampu, "kami harap pemerintah provinsi Jawa Barat juga merespon  permasalahan ini untuk memberikan harapan hidup bagi lansia yang juga sebagai tanggungjawab pemerintah," ujarnya.



Dalam hal ini KPP Jawa barat yang beranggotakan  22 orang  perempuan akan memperjuangkan kaum Lansia yang semuanya kaum perempuan yang berada di Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi ini, selain itu KPP Jawa Barat juga akan memantau keberadaan Panti-panti sosial yang ada di Jawa Barat, serta masalah perempuan lainnya diantaranya Trafficing, kekerasan pada ibu dan anak .Para pengurus KPP Jawa Barat yang hadir yaitu Hj.Tien Sutini Bunyamin, SoS.M.AP, Hj. Iis Turnisih,Hj.Cucu Sugyati, SE.MM, Dra.Hj.Tia Fitriani,  drg.Hj.Is Budi Widuri S, MM, Hj.Gina Fadlia Swara, SE, dan Hj.Imas Noeraini,S.Pd. I
Dalam kegiataan tersebut KPP Jawa Barat  memberikan bantuan  berupa dana yang diserahkan oleh Ketua KPP Jawa Barat  serta Ketua DPRD  Jawa Barat yang diserahkan oleh Hj. Cucu Sugyati, SE, MM mewakili Ketua IKIAD Jabar Ineu Purwadewi Sundari yang pada saat bersamaan mengadakan acara bakti sosial pada korban banjir di Bandung Selatan.
KPP Jawa Barat dihibur oleh Lanjut Usia (Lansia) dengan bernyanyi bersama dengan iringan angklung yang dimainkan oleh para Lansia dengan penuh semangat, semoga Kiprah KPP Jawa Barat menjadi Inspirasi bagi Kaum Perempuan Di Jawa Barat  untuk tetap berkarya dan berjuang bagi Masyarakat.(Diah)


Senin, 18 April 2016

Dr.Hj.Meilina Kartika Kadir : Ingin Berguna Bagi Masyarakat.






Bandung.Swara Wanita.

Dengan emansipasi perempuan yang diprakarsai oleh Ibu Kartini , sebetulnya pada jaman sekarang khususnya di Jawa Barat , misalnya untuk anngota DPRD Provinsi Jawa Barat keterwakilan wanita hampir memenuhi kuota , apalagi dari Fraksi PDI Perjuangan sudah melebihi kuota untuk memberikan kesempatan secara politik kepada kader PDI Perjuangan perempuan di Jawa Barat kemudian efek dari emansipasi ini terhadap kiprah politik perempuan memang harus terus diperhatikan, terus dikonsistenkan agar tidak hanya sebagai wacana yang hanya sekilas, karena perempuannya itu sendiri harus cara kompetensi  sebagai orang politisi atau orang yang berkiprah di bidang politik. Hal ini dikatakan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dr.Hj.Meilina Kartika Kadir, saat ditemui Swara Wanita di ruang kerjanya DPRD Provinsi Jawa Barat , Selasa (18/4). Lebih lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, yang saat ini mencalonkan sebagai Bupati Bekasi, mengatakan Jadi kinerjanya harus bisa dipertanggungjawabkan pada saat kuota politik saat ini adalah keterwakilan perempuan di Parlemen  maupun kedepan mungkin keterlibatan pemimpin perempuan setiap eksekutif misalnya maka ini harus berimbas pada kinerja perempuan itu sendiri, karena bicara kesempatan sudah ada, perempuan menakar kesempatan tersebut, sayang gitu yach, sangat disayangkan untuk itu perempuan-perempuan ini harus menunjukan dedikasinya kepada rakyat, misalnya tetap konsisten mengikuti jenjang pendidikan yang berhaluan politik misalnya, seperti saya saya menyadari kalau perempuan itu dituntut untuk membuktikan kinerjanya, saya terus belajar dalam arti menyelesaikan  Doktor Ilmu Politik saya. Disana banyak ilmu yang secara teori harus dikuasi, walaupun prakteknya harus terjun langsung ke pekerjaan kita, dalam arti kinerja kita.Jadi saya bilang bahwa kemajuannnya juga sangat luar biasa dan tidak bisa dianggap enteng, ternyata perempuan politik Indonesia sangat bisa memperlihatkan bahwa mereka wanita hebat , terus memberi warna dunia politik, maupun dunia bagi Indonesia ke depan ujar Hj.Meilina .Kita berbicara soal Presiden yang mewakili Kaum Perempuan yaitu Ibu Hj.Megawati Soekarnoputri sangat memperhatikan bahwa di Indonesia gender sangat diperhatikan dan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki, tapi beliau sebagai perempuan, pemimpin pertama di Indonesia juga bisa membuktikan pada hasil kerja beliau, kemudian juga sangat membumi, tapi beliau memperlihatkan bahwa beliau sanggup memimpin perahu besar Indonesia, kemudian ada anak beliau yang merupakan cucu Bung Karno, Puan Maharani yang sekarang menjadi Menko  PMK yang juga sangat terus memperhatikan keberpihakannya kepada rakyat, kerja beliau sebagai sebagai perempuan yang harus juga diperhitungkan dan mewarnai perpolitikan di Indonesia,kemudian juga seterusnya banyak tokoh dari PDI Perjuangan ataupun dari partai lain yang saya liat sudah terus memperlihatkan tentang keberadaan gender ini  sebagai suatu hal yang sangat hebat di kancah perpolitikan nasional.Mungkin saya sendiri sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Bekasicharus memperlihatkan kineja saya kepada rakyat, kerja politik saya konsolidasi internal partai saya, hingga mungkin diharapkan kedepan apa yang menjadi cita-cita partai kedepan diwarnai politisi perempuan yang terinspirasi oleh Ibu Kartini dari cita-cita umum Ibu Kartini.Di Jawa Barat sudah banyak keterpihakan kesetaraan gender,  karena saya juga di panitia angggaran , banyak juga program yang harus memperhatikan kesetaraan gender, keterpihakan kepada perempuan, jadi anggaran yang harus pada perempuan.Anggaran yang bisa meningkatkan kapabilitas seorang perempuan harus didorong , saya lihat bagus pada program BP3AKB Jabar Barat untuk tingkat kabupaten /Kota  setempat. Untuk Kabupaten Bekasi saya rasa masih kurang terlihat di Bekasi sudah lumayan memenuhi secara aturan kesempatan.Pemimpin Cimahi yang sekarang ini sebagai perempuan yang mudah-mudahan bisa berpihak pada program dan anggaran juga strategis untuk kesejahteraan perempuan .Insya Allah jika saya terpilihvmenjadi Bupati Kabupaten Bekasi juga sama tentang persamaan gender, memperhatikan guru perempuan, perawat medis perempuan, semua yang terkait kebijakan perempuan yang harus diutamakan, bukan laki-laki di kesampingkan tapi semua ada keterwakilan perempuan sejahtera, bahwa keterkaitan maka itu meningkatkan kesejahteraan , sosial & pendidikan , kesehatan  membaik , keterkaitan perempuan sangat luas dan sangat mencakup semua unsur pembangunan  wilayah. Saya memberikan penyuluhan pada UMKM perempuan binaan saya di Bekasi yang terkait perempuan sudah banyak yang sudah saya fasilitasi & saya terus berikan pelatihan untuk ekonomi, kemudian dalam status menghitung kinerja.kepada kesejahteraan perempuan . saya Insya Allah akan dibuktikan saat kampanye dari perempuan , bukan berarti bicara kodrat itu yang tidak bisa dilawan, saya selalu bicara mereka bahwa perempuan harus memiliki kontribusi baik kepada daerah , terutama untuk daerah sekitar kita atau  rumah kita. Harapan untuk Perempuan Jawa Barat adalah bahwa kalian ini orang-orang yang berkomitmen jujur, professional, taat aturan &konsisten, maju terus perempuan Jabar dan Kabupaten Bekasi bahwa di tangan kita pembangunan generasi penerus ada di tangan kita untuk kemajuan Indonesia ke depan.Motto hidup saya adalah dedikasi saya komitmen saya kesetiaan saya dan saya berniat berguna bagi orang banyak dan mempersilahkan mereka memanfaatkan saya, karena anak –anak saya mengingatkan bahwa saya bisa bermanfaat bagi orang banyak pungkasnya. Politisi PDI Perjuangan ini menyelesaikan S3 (gelar Doktor )  di Unpad Tahun 2015 serta diberi amanah sebagai wakil rakyat dari Kabupaten Bekasi sejak  Tahun 2004 hingga sekarang. Serta meraih penghargaan sebagai Wanita Inspiratif 2012 dari Forum Peduli Prestasi Bangsa (FPPB) (Diah)

Kamis, 14 April 2016

Pengembangan Kapasistas Program GenRe bagi Pengelola GenRe




Bandung.Swara Wanita.

Plt Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN / Sekretaris Utama BKKBN, Ir Ambar Rahayu MNS membuka acara Pengembangan Kapasistas Program GenRe bagi Pengelola GenRe, yang diikuti peserta para Duta Mahasiswa GenRe tahun 2015 dan Konselor PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera dari seluruh Indonesia, di Hotel Hemagini Bandung (selasa, 12/4/16).
Turut hadir mengikuti acara pembukaan, Direktur Bina Ketahanan Remaja Drs Eli Kusnaeli M.MPd dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Drs.H Sugilar.
Berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun 2016 menunjukan bahwa jumlah remaja (usia 10-24 tahun) Indonesia mencapai lebih dari 66 juta (Bappenas, BPS, UNFPA 2013). Artinya 1 dari setiap 4 orang penduduk Indonesia adalah remaja. Jumlah yang banyak tersebut dapat menjadi potensi, namun dapat menjadi bencana bagi bangsa Indonesia apabila tidak menyiapkan sumber daya manusia Indonesia dengan sebaik-baiknya.
Agar remaja Indonesia menjadi potensi bangsa yang berkualitas dan berdaya saing, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu peningkatan kompetensi dan pembangunan karakternya. Kedua hal tersebut dilakukan melalui gerakan Revolusi Mental, agar remaja memiliki gerakan hidup baru untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, nilai dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Revolusi mental dapat diwujudkan melalui penerapan nilai dasarnya, yakni Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.
Pembangunan karakter remaja Indonesia dilakukan melalui Program Genrasi Berencana (GenRe), yaitu program bagi para remaja dan generasi muda dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja, agar mereka mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dan membangun keluarga dengan perencanaan masa depan sesuai siklus hidup termasuk kesehatan reproduksinya.
Sasaran Program GenRe adalah remaja/mahasiswa (10-24 tahun) dan belum menikah, keluarga dan masyarakat pedulu remaja. Program GenRe dikembangkan melalui 2 pendkatan, yaitu bagi remaja dan generasi muda melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan bagi keluarga yang mempunyai remaja melalui Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).
Upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman dan sikap serta perilaku positif remaja tentang Triad KRR dan perencanaan kehidupan berkeluarga yang baik dengan menghindari Seks Pranikah, Mencegah Pernikahan Dini, serta menjauhi Narkoba.
Diharapkan parasi Keluarga remaja dan keluarga remaja memahami dan menerapkan 8 Fungsi keluarga, serta memiliki keterampilan hidup baik fisik, mental, spiritual, kejujuran, kemampuan menghadapi kesulitan, dan pemecahan masalah.(die)