Selasa, 26 April 2016
Senin, 25 April 2016
KPP JAWA BARAT PERJUANGAKAN LANSIA
Bandung.Swara Wanita.
Di tengah kesibukan berbagai
rutinitas sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jawa Barat. Kiprah Kaukus
Perempuan Parlemen (KPP) Jawa Barat yang
di ketuai oleh Dra. Hj. Lina Ruslinawati, beserta para anggotanya telah menunjukan
kepedulian sosial yang sangat tinggi , hal ini
dibuktikan dengan mengadakan
bakti sosial ke Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi Jl. Sancang No 2 Bandung. Senin (25/4/2016).Kunjungan KPP
Jawa Barat ini selain untuk memperingati hari Kartini, juga untuk
bersilaturahmi antara KPP Jawa Barat dengan para pengurus Panti Sosial Trena
Werdha Budi Pertiwi serta para Penghuni Panti yang semuanya Lanjut Usia,(Lansia).Dalam acara
tersebut para pengurus Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi merasa sangat
senang atas kedatangan KPP Jawa Barat, karena menjadikan “Ajang Curhat “ berbagai persoalan yang dihadapi
selama ini. Sungguh ironis ternyata sudah dua tahun ini tidak ada perhatian
Pemerintah Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
tidak mengalokasikan anggaran sejak tahun 2014 dan 2016, karena dianggap tidak
tepat perentukannya..Dengan tidak adanya anggaran bantuan langsung untuk Lanjut
Usia, membuat pihaknya cukup prihatin dengan tidak
adanya bantuan langsung yang ditujukan kepada masyarakat lanjut usia dari
pemerintah daerah padahal masyarakat seperti juga harus menjadi perhatian
pemerintah. "Kami dari KPP Jawa Barat akan mencoba merumuskan masalah
ini bersama dengan anggota DPRD Provinsi lainnya, saya akan memperjuangkan agar
lansia ini bisa mendapat bantuan langsung," ujar Ketua KPP Jawa Barat
Dra.Hj.Lina Ruslinawati, Lebih lanjut Lina mengatakan meskipun demikian, panti
jompo yang menampung lanjut usia ini masih tetap bisa berjalan dengan dana yang
mereka kumpulkan dari donatur dan masyarakat yang memang memberikan perhatian terhadap
lansia di panti tersebut. "Kedatangan kami ini juga untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi di panti jompo, bukan hanya itu kami juga memberikan
bantuan kepada mereka sebagai bentuk kepedulian kami," ujarnya. KPP
Jawa Barat akan segera mengambil sikap secara tegas agar pemerintah provinsi
Jawa Barat bisa mengalokasikan anggaran khusus bagi lanjut usia terutama yang tidak mampu, "kami harap pemerintah provinsi
Jawa Barat juga merespon permasalahan
ini untuk memberikan harapan hidup bagi lansia yang juga sebagai tanggungjawab
pemerintah," ujarnya.
Dalam hal ini KPP Jawa barat yang beranggotakan 22 orang perempuan akan memperjuangkan kaum Lansia yang
semuanya kaum perempuan yang berada di Panti Sosial Trena Werdha Budi Pertiwi
ini, selain itu KPP Jawa Barat juga akan memantau keberadaan Panti-panti sosial
yang ada di Jawa Barat, serta masalah perempuan lainnya diantaranya Trafficing,
kekerasan pada ibu dan anak .Para pengurus KPP Jawa Barat yang hadir yaitu
Hj.Tien Sutini Bunyamin, SoS.M.AP, Hj. Iis Turnisih,Hj.Cucu Sugyati, SE.MM,
Dra.Hj.Tia Fitriani, drg.Hj.Is Budi
Widuri S, MM, Hj.Gina Fadlia Swara, SE, dan Hj.Imas Noeraini,S.Pd. I
Dalam kegiataan tersebut KPP Jawa
Barat memberikan bantuan berupa dana yang diserahkan oleh Ketua KPP
Jawa Barat serta Ketua DPRD Jawa Barat yang diserahkan oleh Hj. Cucu
Sugyati, SE, MM mewakili Ketua IKIAD Jabar Ineu Purwadewi Sundari yang pada
saat bersamaan mengadakan acara bakti sosial pada korban banjir di Bandung Selatan.
KPP Jawa Barat dihibur oleh Lanjut
Usia (Lansia) dengan bernyanyi bersama dengan iringan angklung yang dimainkan
oleh para Lansia dengan penuh semangat, semoga Kiprah KPP Jawa Barat menjadi Inspirasi
bagi Kaum Perempuan Di Jawa Barat untuk
tetap berkarya dan berjuang bagi Masyarakat.(Diah)
Senin, 18 April 2016
Dr.Hj.Meilina Kartika Kadir : Ingin Berguna Bagi Masyarakat.
Bandung.Swara Wanita.
Dengan
emansipasi perempuan yang diprakarsai oleh Ibu Kartini , sebetulnya pada jaman
sekarang khususnya di Jawa Barat , misalnya untuk anngota DPRD Provinsi Jawa
Barat keterwakilan wanita hampir memenuhi kuota , apalagi dari Fraksi PDI
Perjuangan sudah melebihi kuota untuk memberikan kesempatan secara politik
kepada kader PDI Perjuangan perempuan di Jawa Barat kemudian efek dari
emansipasi ini terhadap kiprah politik perempuan memang harus terus
diperhatikan, terus dikonsistenkan agar tidak hanya sebagai wacana yang hanya
sekilas, karena perempuannya itu sendiri harus cara kompetensi sebagai orang politisi atau orang yang
berkiprah di bidang politik. Hal ini dikatakan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa
Barat Dr.Hj.Meilina Kartika Kadir, saat ditemui Swara Wanita di ruang kerjanya
DPRD Provinsi Jawa Barat , Selasa (18/4). Lebih lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan
Kabupaten Bekasi, yang saat ini mencalonkan sebagai Bupati Bekasi, mengatakan Jadi
kinerjanya harus bisa dipertanggungjawabkan pada saat kuota politik saat ini
adalah keterwakilan perempuan di Parlemen maupun kedepan mungkin keterlibatan pemimpin
perempuan setiap eksekutif misalnya maka ini harus berimbas pada kinerja
perempuan itu sendiri, karena bicara kesempatan sudah ada, perempuan menakar
kesempatan tersebut, sayang gitu yach, sangat disayangkan untuk itu
perempuan-perempuan ini harus menunjukan dedikasinya kepada rakyat, misalnya
tetap konsisten mengikuti jenjang pendidikan yang berhaluan politik misalnya,
seperti saya saya menyadari kalau perempuan itu dituntut untuk membuktikan
kinerjanya, saya terus belajar dalam arti menyelesaikan Doktor Ilmu Politik saya. Disana banyak ilmu
yang secara teori harus dikuasi, walaupun prakteknya harus terjun langsung ke
pekerjaan kita, dalam arti kinerja kita.Jadi saya bilang bahwa kemajuannnya
juga sangat luar biasa dan tidak bisa dianggap enteng, ternyata perempuan
politik Indonesia sangat bisa memperlihatkan bahwa mereka wanita hebat , terus
memberi warna dunia politik, maupun dunia bagi Indonesia ke depan ujar
Hj.Meilina .Kita berbicara soal Presiden yang mewakili Kaum Perempuan yaitu Ibu
Hj.Megawati Soekarnoputri sangat memperhatikan bahwa di Indonesia gender sangat
diperhatikan dan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki, tapi beliau
sebagai perempuan, pemimpin pertama di Indonesia juga bisa membuktikan pada
hasil kerja beliau, kemudian juga sangat membumi, tapi beliau memperlihatkan
bahwa beliau sanggup memimpin perahu besar Indonesia, kemudian ada anak beliau
yang merupakan cucu Bung Karno, Puan Maharani yang sekarang menjadi Menko PMK yang juga sangat terus memperhatikan
keberpihakannya kepada rakyat, kerja beliau sebagai sebagai perempuan yang
harus juga diperhitungkan dan mewarnai perpolitikan di Indonesia,kemudian juga
seterusnya banyak tokoh dari PDI Perjuangan ataupun dari partai lain yang saya
liat sudah terus memperlihatkan tentang keberadaan gender ini sebagai suatu hal yang sangat hebat di kancah
perpolitikan nasional.Mungkin saya sendiri sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan
kabupaten Bekasicharus memperlihatkan kineja saya kepada rakyat, kerja politik
saya konsolidasi internal partai saya, hingga mungkin diharapkan kedepan apa
yang menjadi cita-cita partai kedepan diwarnai politisi perempuan yang
terinspirasi oleh Ibu Kartini dari cita-cita umum Ibu Kartini.Di Jawa Barat
sudah banyak keterpihakan kesetaraan gender, karena saya juga di panitia angggaran , banyak
juga program yang harus memperhatikan kesetaraan gender, keterpihakan kepada perempuan,
jadi anggaran yang harus pada perempuan.Anggaran yang bisa meningkatkan
kapabilitas seorang perempuan harus didorong , saya lihat bagus pada program BP3AKB
Jabar Barat untuk tingkat kabupaten /Kota setempat. Untuk Kabupaten Bekasi saya rasa masih
kurang terlihat di Bekasi sudah lumayan memenuhi secara aturan
kesempatan.Pemimpin Cimahi yang sekarang ini sebagai perempuan yang
mudah-mudahan bisa berpihak pada program dan anggaran juga strategis untuk
kesejahteraan perempuan .Insya Allah jika saya terpilihvmenjadi Bupati
Kabupaten Bekasi juga sama tentang persamaan gender, memperhatikan guru
perempuan, perawat medis perempuan, semua yang terkait kebijakan perempuan yang
harus diutamakan, bukan laki-laki di kesampingkan tapi semua ada keterwakilan perempuan
sejahtera, bahwa keterkaitan maka itu meningkatkan kesejahteraan , sosial &
pendidikan , kesehatan membaik ,
keterkaitan perempuan sangat luas dan sangat mencakup semua unsur
pembangunan wilayah. Saya memberikan
penyuluhan pada UMKM perempuan binaan saya di Bekasi yang terkait perempuan
sudah banyak yang sudah saya fasilitasi & saya terus berikan pelatihan
untuk ekonomi, kemudian dalam status menghitung kinerja.kepada kesejahteraan
perempuan . saya Insya Allah akan dibuktikan saat kampanye dari perempuan ,
bukan berarti bicara kodrat itu yang tidak bisa dilawan, saya selalu bicara
mereka bahwa perempuan harus memiliki kontribusi baik kepada daerah , terutama
untuk daerah sekitar kita atau rumah
kita. Harapan untuk Perempuan Jawa Barat adalah bahwa kalian ini orang-orang
yang berkomitmen jujur, professional, taat aturan &konsisten, maju terus
perempuan Jabar dan Kabupaten Bekasi bahwa di tangan kita pembangunan generasi
penerus ada di tangan kita untuk kemajuan Indonesia ke depan.Motto hidup saya
adalah dedikasi saya komitmen saya kesetiaan saya dan saya berniat berguna bagi
orang banyak dan mempersilahkan mereka memanfaatkan saya, karena anak –anak saya
mengingatkan bahwa saya bisa bermanfaat bagi orang banyak pungkasnya. Politisi
PDI Perjuangan ini menyelesaikan S3 (gelar Doktor ) di Unpad Tahun 2015 serta diberi amanah
sebagai wakil rakyat dari Kabupaten Bekasi sejak Tahun 2004 hingga sekarang. Serta meraih
penghargaan sebagai Wanita Inspiratif 2012 dari Forum Peduli Prestasi Bangsa
(FPPB) (Diah)
Kamis, 14 April 2016
Pengembangan Kapasistas Program GenRe bagi Pengelola GenRe
Bandung.Swara Wanita.
Plt Deputi Keluarga Sejahtera dan
Pembangunan Keluarga BKKBN / Sekretaris Utama BKKBN, Ir Ambar Rahayu MNS
membuka acara Pengembangan Kapasistas Program GenRe bagi Pengelola GenRe, yang
diikuti peserta para Duta Mahasiswa GenRe tahun 2015 dan Konselor PPKS (Pusat
Pelayanan Keluarga Sejahtera dari seluruh Indonesia, di Hotel Hemagini Bandung
(selasa, 12/4/16).
Turut hadir mengikuti acara pembukaan, Direktur Bina Ketahanan Remaja Drs Eli Kusnaeli M.MPd dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Drs.H Sugilar.
Turut hadir mengikuti acara pembukaan, Direktur Bina Ketahanan Remaja Drs Eli Kusnaeli M.MPd dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Drs.H Sugilar.
Berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun 2016 menunjukan bahwa jumlah remaja
(usia 10-24 tahun) Indonesia mencapai lebih dari 66 juta (Bappenas, BPS, UNFPA
2013). Artinya 1 dari setiap 4 orang penduduk Indonesia adalah remaja. Jumlah
yang banyak tersebut dapat menjadi potensi, namun dapat menjadi bencana bagi
bangsa Indonesia apabila tidak menyiapkan sumber daya manusia Indonesia dengan
sebaik-baiknya.
Agar remaja Indonesia menjadi potensi bangsa yang berkualitas dan berdaya saing, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu peningkatan kompetensi dan pembangunan karakternya. Kedua hal tersebut dilakukan melalui gerakan Revolusi Mental, agar remaja memiliki gerakan hidup baru untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, nilai dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Revolusi mental dapat diwujudkan melalui penerapan nilai dasarnya, yakni Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.
Pembangunan karakter remaja Indonesia dilakukan melalui Program Genrasi Berencana (GenRe), yaitu program bagi para remaja dan generasi muda dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja, agar mereka mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dan membangun keluarga dengan perencanaan masa depan sesuai siklus hidup termasuk kesehatan reproduksinya.
Sasaran Program GenRe adalah remaja/mahasiswa (10-24 tahun) dan belum menikah, keluarga dan masyarakat pedulu remaja. Program GenRe dikembangkan melalui 2 pendkatan, yaitu bagi remaja dan generasi muda melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan bagi keluarga yang mempunyai remaja melalui Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).
Upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman dan sikap serta perilaku positif remaja tentang Triad KRR dan perencanaan kehidupan berkeluarga yang baik dengan menghindari Seks Pranikah, Mencegah Pernikahan Dini, serta menjauhi Narkoba.
Diharapkan parasi Keluarga remaja dan keluarga remaja memahami dan menerapkan 8 Fungsi keluarga, serta memiliki keterampilan hidup baik fisik, mental, spiritual, kejujuran, kemampuan menghadapi kesulitan, dan pemecahan masalah.(die)
Agar remaja Indonesia menjadi potensi bangsa yang berkualitas dan berdaya saing, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu peningkatan kompetensi dan pembangunan karakternya. Kedua hal tersebut dilakukan melalui gerakan Revolusi Mental, agar remaja memiliki gerakan hidup baru untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, nilai dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Revolusi mental dapat diwujudkan melalui penerapan nilai dasarnya, yakni Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.
Pembangunan karakter remaja Indonesia dilakukan melalui Program Genrasi Berencana (GenRe), yaitu program bagi para remaja dan generasi muda dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja, agar mereka mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dan membangun keluarga dengan perencanaan masa depan sesuai siklus hidup termasuk kesehatan reproduksinya.
Sasaran Program GenRe adalah remaja/mahasiswa (10-24 tahun) dan belum menikah, keluarga dan masyarakat pedulu remaja. Program GenRe dikembangkan melalui 2 pendkatan, yaitu bagi remaja dan generasi muda melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan bagi keluarga yang mempunyai remaja melalui Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).
Upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman dan sikap serta perilaku positif remaja tentang Triad KRR dan perencanaan kehidupan berkeluarga yang baik dengan menghindari Seks Pranikah, Mencegah Pernikahan Dini, serta menjauhi Narkoba.
Diharapkan parasi Keluarga remaja dan keluarga remaja memahami dan menerapkan 8 Fungsi keluarga, serta memiliki keterampilan hidup baik fisik, mental, spiritual, kejujuran, kemampuan menghadapi kesulitan, dan pemecahan masalah.(die)
Langganan:
Postingan (Atom)