Rabu, 22 April 2015

139 Bolo-ties Batu Mulia Siap Jadi Suvenir KAA




Bandung.SwaraWanita
Bolo-ties batu-batu mulia akan menjadi salah satu barang dalam 12 suvenir yang diberikan kepada kepala negara dan delegasi tamu pada acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA). Batu mulia ini berasal dari sejumlah daerah di Jawa Barat.Ketua Dekranasda Jabar, Netty Heryawan mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada panitia pusat untuk menjadikan bolo-ties akik sebagai salah satu suvenir. Usulan ini disampaikan pada saat geladi kotor beberapa waktu lalu."Alhamdulillah mereka surprise dengan suvenir bolo-ties akik yang kita siapkan. Kini sedang dipertimbangkan dan dibahas di geladi bersih," ujar Netty kepada wartawan di Galeri Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia, di Jalan Padjajaran 145 Kota Bandung, Rabu (22/4/2015).Dia menjelaskan, batu mulia ini dikerjakan oleh tangan para pengrajin Jabar. Bagian batu dibentuk oleh para pengrajin batu mulia, sedangkan bagian tali dibuat dari kulit sapi asli yang dikerjakan oleh para pengrajin tas kulit di Cikutra.Sebagi pelengkap, akan diberikan kotak penyimpan bolo-ties yang berisi kartu keterangan berbahasa Inggris soal jenis batu mulia, umur, dan khasiatnya."Totaly from West Java to the world," jelasnya.Pihaknya sengaja memilih bentuk bolo-ties karena dianggap lebih universal dan mudah dikenakan dibandingkan cincin. Jika berbentuk cincin dianggap lebih repot mengingat jari setiap kepala negara dan para delegasi punya ukuran yang berbeda-beda.Rencananya, bolo-ties batu mulia ini akan diberikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada Presiden Jokowi yang lantas menyematkan kepada para kepala negara sebagai simbolis. Penyerahan akan dilakukan saat jamuan makan siang di Gedung Pakuan."Kami ingin langsung diberikan dan dikenakan secara serentak oleh para kepala negara. Ini akan menjadi kebanggan karena ada batu mulia dari Jabar yang ikut meramaikan peringatan KAA ke-60," ujarnya.Meski baru 99 kepala negara yang telah konfirmasi akan hadir namun pihaknya sesuai permintaan panitia telah menyiapkan sebanyak 119 unit bolo-ties untuk kepala negara dan 20 unit untuk menteri luar negeri.Netty enggan menyebutkan harga dari setiap bolo-ties tersebut. Sebab, barang ini memiliki nilai kreativitas yang lebih besar dibandingkan harga aslinya."Ini bukan sekadar sebongkah batu biasa, tapi ada nilai seni dan kreativitas di dalamnya," ucapnya.Di tempat yang sama, ahli batu mulia Sujatmiko mengaku, jenis batu yang digunakan di antaranya Jasper dari Tasikmalaya, Kaligrafi Calsedonia dari Kabupaten Bandung Barat, Fosil Kayu dari Garut, dan Blue Opal dari Sukabumi."Ada batu mulia jenis Jasperized limestone yang telah berusia 25 juta tahun," bebernya.Meski sempat dikejar target, pihaknya telah berhasil menuntaskan permintaan pengerjaan bolo-ties batu mulia ini selama satu bulan. Cenderamata seperti ini diyakini akan menjadi barang spesial yang belum pernah diberikan dalam acara apapun."Ini original dari Jabar. Kita dikejar tayang, bolo-ties terkahir berhasil dikerjakan tadi subuh," pungkasnya. (Die)

Selasa, 21 April 2015

Sekretariat DPRD Jabar Memperingati Hari Kartini





Bandung.SwaraWanita.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, sebagaimana imbauan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat kepada karyawati di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menggunakan pakaian nasional.Karyawati Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat mengikuti imbauan tersebut dengan menggunakan pakaian nasional pada Hari Kartini (21/4).Bersama Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari serta Sekretaris DPRD Ida Hernida yang juga berpakaian nasional, tampak karyawati Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat berfoto di  Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.(Die)

Jumat, 17 April 2015

Anggota IKIAD Harus Pahami Tugas Suami




Purwakarta.SwaraWanita.
Ketua DPRD Purwakarta Syarif Hidayat berharap IKIAD DPRD Jawa Barat bisa memberi pencerahan bagi anggota IKIAD Purwakarta. Pasalnya, hampir semua anggota IKIAD Purwakarta belum berpengalaman mengingat suami mereka merupakan pendatang baru di parlemen."Purwakarta perlu mendapat sentuhan lebih terkait IKIAD. Sehubungan minoritasnya (anggota DPRD) incumbent," kata Syarif.Dia meminta jajaran IKIAD Jabar lebih sering mengunjungi daerah untuk mentranformasikan segala sesuatu terkait pengelolaan wadah tersebut. "Ibu-ibu IKIAD (Purwakarta) baru, sehingga belum memahami arti dan makna IKIAD itu sendiri," katanya.Syarif berharap, dengan adanya transfer ilmu dan informasi tersebut, istri anggota DPRD Purwakarta lebih memahami tugas seorang anggota dewan. Sebagai contoh, Syarif berharap para istri legislator ini bisa memahami jika para suaminya pulang larut malam."Pulang jam 12 (malam), jam tiga (pagi), ibu-ibu marah. Selama itu tugas negara, bisa dimaklum," katanya.Syarif menjelaskan, peran istri sangat berpengaruh terhadap kinerja suami dalam menjalankan tugas. "Mulianya anggota dewan tegantung sikap istri kepada suaminya," katanya.Ketua IKIAD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, anggota IKIAD harus memahami tugas dan fungsi suami selaku anggota dewan. "Menyadari kadang anggota dewan itu rapat pulang malam," katanya.Ineu pun meminta agar para istri mengetahui setiap tugas dan fungsi suami selaku anggota dewan. "Apa yang dilakukan suami di DPRD juga tahu. Mengikhlaskan suami berkegiatan, ini kan bagian dari ibadah," katanya seraya menyebut anggota IKIAD harus mendorong setiap tugas suami terkait kedewanan tanpa mengedepankan perasaan curiga.Selain itu, Ineu pun meminta anggota IKIAD lebih aktif dalam melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. "Kesadaran perempuan selain juga tugas mulia, menjaga rumah tangga, keluarga, anak, ini salah satunya tugas mulia. Juga memberi manfaat bagi sekitar, minimal bagi daerah pemilihan suaminya," pungkasnya.(die)

IKIAD Wilayah II Jabar Dikukuhkan




Purwakarta.SwaraWanita
Ikatan Kekeluargaan dan Istri Anggota Dewan (IKIAD) DPRD Jawa Barat mengukuhkan kepengurusan IKIAD di wilayah II Jabar yang meliputi Kabupaten Purwakarta, Bekasi, Subang, dan Karawang. Pengukuhan dilakukan langsung Ketua IKIAD Jabar yang juga Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, Rabu (15/4), di Gedung DPRD Purwakarta.Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota IKIAD Jabar dan kabupaten/kota di Jabar. Selain itu, hadir pula Ketua DPRD Purwakarta Syarif Hidayat.Ineu menjelaskan, keberadaan IKIAD harus memberi manfaat yang bisa dirasakan masyarakat luas, salah satunya di bidang pendidikan. Hal ini dirasa penting agar keberadaan wadah istri anggota legislator ini mampu meningkatkan aspek pendidikan bagi masyarakat.Maka dari itu, lanjut Ineu, pengukuhan pengurus IKIAD di wilayah II Jabar ini pun mengangkat tema 'IKIAD Peduli Pendidikan'. "Kita tidak memandang partai, semua sama. IKIAD peduli pendidikan," kata Ineu di sela-sela acara.Dalam kesempatan itu pun, IKIAD DPRD Jabar melakukan bhakti sosial berupa pemberian uang santuan dan alat sekolah bagi sejumlah anak-anak yatim piatu. Selain itu, turut disampaikan juga bantuan dari Ketua Komisi III DPRD Jabar Didin Supriadin.Ineu menuturkan, bhakti sosial ini pun dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Seperti diketahui, lanjut Ineu, Kartini merupakan tokoh perempuan yang memiliki peran besar dalam kebangkitan dunia pendidikan khususnya bagi kaum perempuan.Ineu berharap, semangat Kartini dalam memajukan dunia pendidikan bisa tertular kepada anggota IKIAD. "Kita ketahui betapa besarnya perjuangan ibu kita Kartini dalam memberantas buta aksara saat itu. Itulah perjuangan Kartini, harus diwariskan ke kita semua," katanya.Lebih lanjut Ineu katakan, anggota IKIAD harus bersama-sama dan berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. "Apapun, baik untuk pendidikan, kesehatan, narkoba, yang penting berguna bagi masyarakat. Minimal di daerah pemilihan suaminya (anggota DPRD)," katanya.(Die)

Pengukuhan Pengurus P2TP2A Provinsi Jawa Barat


 

Bandung.Swara Wanita.
Atas nama Gubernur Jawa Barat, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Jabar Ahmad Hadadi mengukuhkan pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, di Kantor P2TP2A Prov. Jabar di Jl. LLRE. Martadinata No. 1 Kota Bandung, Jumat (17/4). Pengukuhan ini dilakukan mengingat ada beberapa pengurus yang saat ini menerima tugas di tempat yang lain salah satunya Dr. Dedeh Fardiah menjadi Ketua KPID Prov. Jawa Barat.Ketua P2TP2A Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan menjelaskan, sebelumya Dedeh Fardiah menjadi Divisi Informasi Media dan Dokumentasi di P2TP2A Jawa Barat, “beberapa pengurus lainnya juga dibutuhkan di BP3AKB Prov. Jawa Barat sebagai tenaga ahli Motekar (Motivator Ketahanan Keluarga),” tambahnya.Adanya kekosongan posisi maka dihadirkan wajah baru dalam kepengurusan untuk meneruskan program kerja dan melakukan sebuah penyegaran. “Dikarenakan tantangan saat ini semakin berat maka dibutuhkan dukungan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, baik dalam bentuk kebijakan maupun anggaran,” jelas Netty.Lebih jauh Netty berharap semua pihak dapat melakukan sinkronisasi dan harmonisasi program dalam kegiatan pembangunan. “Sehingga tidak akan terjadi over lapping, dan kedepannya akan menjadi lebih baik lagi dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” harapnya.Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Jabar Ahmad Hadadi menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat merasa terbantu dengan keberadaan P2TP2A Provinsi Jawa Barat. Karena adanya sinergi dengan setiap OPD terkait dan P2TP2A maka program kerja dapat berjalan dengan baik.“Dengan demikian perempuan-perempuan dan anak-anak Jawa Barat dapat teredukasi dan berdaya sehingga dapat mengurangi kasus kekerasan di Jawa Barat,” harapnya.Dibentuknya P2TP2A Provinsi Jawa Barat karena salah satu yang menjadi keprihatinan pemerintah  adalah maraknya kasus kekerasan dan perdagangan manusia (trafficking) terhadap perempuan dan anak. Hal itu tidak lepas dari latar belakang sosial dan budaya yang ada di Jawa Barat.  Maka lembaga ini lahir diperkuat oleh Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2010 tentang kesetaraan gender dan perlindungan anak sebagai bagian dari upaya perlindungan Hak Azasi Manusia khususnya perempuan dan anak.Inilah kepengurusan baru berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 260/Kep.698-BPPKB/2010 tentang personalia Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak:Pengarah: Gubernur Jawa Barat ; Ketua  : Dr. Hj. Netty Prasetiyani, S.S., M.Si, ; Wakil Ketua  : Adriyani, Apt, ; Bendahara  : Siti Syamsinur, S.E., M.Acc, Wakil Bendahara  : Wilda Mirza Meiyanti, S.E,Sekretaris: Dr. Rini Rinawati, ; Kepala Shelter  : Dwi Puspitawati, S.S, ; Divisi Kerjasama dan Kemitraan : Dra. Hj. Yeni Huriyani, M.Hum, ; Divisi Komunikasi dan Informasi : Dra. Dwi Septiawati,Divisi Advokasi Pendampingan dan Pemulihan  : Levy Olivia Nur, S.T.,MT ; Divisi Pemantauan  : Dr. Ami Purnamawati, Dra,M.si.Pengukuhan ini turut dihadiri oleh Kepala Biro Bansos Setda Prov. Jabar Riyadi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jabar Dudi Sudrajat, perwakilan BP3AKB Prov. Jabar, perwakilan Dinas Sosial Prov. Jabar dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Jabar Hening Widiatmoko.